novel "HATI MEMILIH"
Judul buku :
Hati Memilih (sebuah cerita tentang rasa)
Pengarang :
Riawani Elyta
Penerbit :
Bukune – Jakarta Selatan
Tahun terbit :
2011
Tebal buku :
258 halaman
Warna sampul :
Hijau Muda
1.
Isi Cerita /
ringkasan cerita:
Pernikahan paman Fuad
dengan bibi Salma tidak harmonis, sering terjadinya kesalahpahaman dan
perseteruan. Belum lagi kelakuan Anita yang sulit diatur sehingga sering
menimbulkan permasalahan. Hal itulah yang membuat Icha ingin pergi dari apartemen
bibi salma dan paman Fuad. Jauh dilubuk hatinya, bibi Salma sebenarnya merasa
gagal karena tidak bisa menjaga rumah tangganya dan tidak bisa mendidik
anaknya. Bibi Salma sangat baik dan sayang pada Icha, namun keputusan Icha
sudah bulat akan meninggalkan rumah itu. Dua tahun kemudian, setelah mencari
dan gonta ganti pekerjaan, akhirnya Icha mendapat pekerjaan di sebuah Lembaga
bimbingan belajar yang cukup ternama sebagai instruktur paruh waktu dengan
gajinya lumayan. Icha dapat sampai ditempat bimbel dengan berjalan kaki dari
rumah yang dia sewa. Suasana rumah sewaannya sangat ramai karena penghuninya
sangat padat serta jalannya sempit. Semua keserhanaan dan keriuhan itu nyatanya
memberi kenyamanan dan selalu disyukuri oleh Icha. Tidak lagi dia menyaksikan
suasana yang mengerikan, kata-kata kasar dari kehidupan paman Fuad. Ketika itu
juga Bibi Salma datang mengunjungi Icha, semenjak meninggalkan rumahnya Icha
sangat jarang lagi berkunjung kesana. Bibi Salma datang mengajak anak
perempuan, anak itu bernama Camelia, dia adalah anak dari Aida. Aida telah
bercerai dengan suaminya dan sekarang dia harus mendekam dipenjara karena
terjerat razia narkoba. Hal itu membuat bibi Salma tidak ingin Camelia
terganggu dengan kejadian itu. Bibi Salma ingin meminta tolong pada Icha untuk
menjemput, menitipkan Camelia sampai dia datang menjemputnya, kebetulan sekolah
Camelia berdekatan dengan bimbel tempat Icha mengajar. Melihat keadaan Camelia,
Icha merasa iba dan menyanggupi permintaan Bibi Salma.
Minggu kedua Camelia dititipkan
padanya, Icha cemas karena dia tidak menemukan Camelia di sekolahnya. Icha
mencarinya kemana-mana dan akhirnya dia dapat menemukan Camelia di halaman
belakang sekolah sedang melamun. Camelia sangat pendiam, bahkan dapat dihitung
selama dua minggu berapa kali dia mau bicara sama Icha. Icha mengerti kenapa
Camelia diam disana, dia tahu Camelia merindukan Ibu atau Ayahnya. Camelia
terus memandang kearah sebuah keluarga, bahkan saat Icha memegang tangannya dan
mengajaknya pulang, Camelia hanya diam saja. Sampai dirumah, dia bertemu dengan
Hazri yang sebenarnya adalah ayah dari Camelia, namun waktu perceraiannya
Camelia baru berusia sepuluh bulan dan Aida tidak memperbolehkan Hazri
memperkenalkan dirinya sebagai ayah Camelia, dia boleh menemui Camelia dengan
sapaan paman. Selama Camelia masih bersama Icha, selama itu pula Hazri selalu
menengok Camelia. Dari pertama berjumpa, Hazri mempunyai rasa ketertarikan
terhadap Icha, begitu pula sebaliknya. Hazri tidak menyangka Camelia akan cepat
akrab dengan Icha, karena Hazri tau Camelia tergolong sulit beradaptasi dengan
siapapun dan Camelia tampak merasa nyaman bersama Icha. Sebulan telah berlalu,
belum ada perkembangan menggembirakan tentang Aida, bahkan segalanya tampak
semakin memburuk.
Suatu
hari, Hazri mengajak Camelia dan Icha jalan-jalan, mereka pergi kesebuah taman
yang pemandangannya sangat sejuk dan indah. Disana Camelia bermain-main dengan gembira, namun sepengelihatan Icha dan
Hazri tiba-tiba Camelia terjatuh ketika berlari. Akhirnya mereka membawa
Camelia ke dokter serta dalam perjalanannya, sempat terjadi perdebatan kecil
antara Icha dan Hazri. Dengan kepanikan serta perhatian Hazri melihat Camelia
yang menangis karena tak dapat menahan sakit pada kakinya, Icha baru menyadari
bahwa Hazri sangat serius memikirkan masa depan Camelia. Keesokan harinya, Icha
buru-buru merapikan tumpukan modulnya, karena dia sudah berjanji akan menjemput
Camelia lebih awal. Tiba-tiba Erry datang dan mengatakan bahwa Icha sangat
sayang kepada Camelia karena dia merasa tertarik dengan Ayahnya. Icha menjadi
sangat jengkel, bahkan dia memang dari dulu sudah benci kepada Erry. Icha hanya
dapat bercerita kepada Rini (sahabatnya) saja tentang Hazri, dan keyakinan dia
benar, bahwa Rini yang membocorkan ceritanya. Erry juga melihat Icha dan Hazri pada
waktu mereka ditaman dan duduk berduaan. Erry sangat menyukai Icha, namun Icha
terus-terusan berusaha untuk menjahuinya. Sejak saat itu, Icha tidak bercerita
banyak kepada Rini, apalagi yang menyangkut Camelia dan Hazri. Ketika Bibi
Salma menelponnya, dia mengatakan pada bibinya agar memberi kesempatan Hazri
untuk menjaga Camelia, namun bibinya tidak setuju dan dia tetap mendukung Aida
karena dia yakin anaknya mempunyai alasan yang jelas tidak memberikan Hazri
memperkenalkan diri sebagai papanya.
Semenjak
Camelia terjatuh, Hazri menjadi lebih sering menemui Camelia, Icha juga sudah
tidak canggung lagi menghadapi Hazri, bahkan pembicaraan mereka tidak lagi
fokus tentang Camelia, melainkan mulai merambah pada hal-hal disekelilingnya.
Malam harinya Hazri datang menemui Icha dan mengajaknya untuk makan malam. Icha
merasa kaget atas ajakan Hazri namun dia tidak bisa menolak karena Hazri memaksanya.
Terjadi getaran yang bergejolak dihati Icha, dia merasa gemetar namun dia
sangat senang dengan ajakan Hazri. Sepanjang perjalanan Icha lebih banyak
mendengarkan suara penyiar radio ketimbang mendengarkan suara Hazri.
Sesampainya di Jimbaran Resto Ancol, terjadi perdebatan kecil antara keduanya
karena Icha tidak mau makan terlalu banyak, sedangkan Hazri ingin Icha makan
lebih banyak karena badan Icha yang sudah kurus dan tidak perlu diet. Setelah selesai makan malam, Hazri
meminta untuk diam sebentar, akhirnya mereka duduk di pinggir pantai. Sambil
menikmati indahnya malam, mereka bercerita tentang hidup mereka. Pada saat
Hazri bertanya kepada Icha, kenapa dia mau menuruti permintaan bibi Salma untuk
mengurus Camelia. Seketika itu Icha terdiam sesaat dan dia mengatakan pada Hazri
bahwa dirinya merasa tidak tega melihat keluarga bibi Salma yang hancur seperti
itu, dia juga merasa kasian kepada Camelia yang begitu lugu dan pendiam, namun
dibalik diamnya seakan Camelia menyimpan sesuatu, menginginkan dan merindukan
sesuatu. Icha kasian melihat Camelia yang kurang mendapat perhatian dan kasih
sayang dari orang tuanya. Icha dan Hazri tampak sudah semakin akrab, dan ketika
kaki Icha kesemutan, Hazri membantu Icha untuk berjalan. Icha merasa nyaman
bersama Hazri, mereka berjalan menyusuri pantai tanpa sepatah katapun dan tanpa
disadari tangan Icha entah sejak kapan sudah berada digenggaman Hazri. Hazri
sudah lama tidak pernah berkencan maupun makan malam lagi bersama seorang
perempuan, dia hanya diam dirumah dan mengurus ayahnya yang sedang sakit.
Untuk
kedua kalinya Icha kebingungan mencari Camelia, dia tidak menemukan Camelia ditempat
biasa. Ketika dia kebelakang sekolah, disana tampak Camelia sedang menanggis
karena mendapat sebuah tugas menggambar dengan tema “aku cinta ayah dan ibu”.
Karena hal itu Camelia menjadi mogok sekolah, siangnya Icha menemui Camelia. Camelia
kelihatan sedih, dia menanyakan ibu dan ayahnya. Icha tidak menyangka ternyata
selama ini Camelia mengetahui bahwa ayahnya sudah meninggal. Hati Icha sangat
sedih melihat kondisi yang seperti itu, dia tidak tega untuk berbohong pada
Camelia. Akhirnya Icha memberikan saran pada Camelia untuk menggambar apa. Dia
merasa kesal pada Hazri dan Aida, dia ingin mereka mengungkapkan kenyataannya
kepada Camelia. Ketika Icha membicarakan hal tersebut pada Hazri, dia
menyatakan bahwa belum siap untuk mengatakan yang sejujurnya sekarang pada
Camelia. Sepulangnya dari rumah Icha, Hazri mengunjungi rumah Pak Yusuf untuk
memohon pertimbangan. Hazri sering mengunjungi pak Yusuf untuk membagi keluh
kesahnya. Dalam perbincangannya, pak Yusuf menyarankan kepada Hazri untuk tidak
terlalu lama menduda. Hal itu membuat hati Hazri menjadi berat.
Kunjungan rutin Hazri
kerumah Icha semakin menyusut, sudah hampir tiga minggu Hazri tidak ada kesana
lagi. Beberapa kali Icha ingin menghubungi Hazri namun selalu dibatalkan. Hari
itu adalah hari minggu, akhirnya Icha berkunjung ke apartemen bibi Salma.
Sebelum kesana, Icha menyempatkan diri untuk berolahraga dulu disebuah taman,
disana dia bertemu dengan Erry. Ketika itu Erry menggunakan boxer selutut
dengan baju kaus tanpa lengan sehingga lekukan ototnya tampak menonjol. Baru
pertama kali Icha merasa terpesona melihat Erry, sementara pada hari-hari
biasanya dia sangat membenci Erry. Mereka akhirnya lari bersama dan Erry
meminta Icha untuk tidak menghindar darinya, serta meminta maaf kalau belakangan
ini dia terlalu agresif, itu karena Erry menyukai Icha. Icha terdiam, dia tidak
berkata apa-apa, dia langsung beranjak untuk menemui Camelia. Ketika itu, Erry
langsung menarik tangan Icha dan bertanya kenapa Icha begitu menyayangi
Camelia, serta menanyakan berapa dia digaji. Belum selesai Erry berbicara,
tanpa sadar Icha telah menamparnya. Erry menatap Icha dengan penuh amarah,
ketika itu Icha sangat takut dan berencana untuk pergi, namun Erry dapat
membaca rencananya, Erry merengkuh erat kedua bahunya dan menarik Icha
kearahnya. Icha terus memberontak, tapi dia tetap saja tidak bisa melepaskan
tangan Erry. Saar itu Hazri tiba-tiba datang dan menyuruh Erry melepaskan Icha.
Akhirnya Erry pergi dengan perasaan kesal kepada Hazri. Hazri mengajak Icha
untuk pulang, mereka bersama-sama menuju Arthamelia, apartemen bibi Salma. Icha
menceritakan kejadian tadi pada Hazri, ketika mendengar cerita Icha, Hazri
tidak menyangka bahwa Icha sangat menyayangi Camelia. Sepulangnya dari
apartemen bibi Salma, Hazri bergumam sendiri, dia ingat dengan kata-kata pak
Yusuf untuk mengikuti kata hatinya. Hazri merasa bahwa Camelia bukan menjadi
alasan tunggal untuk kerumah Icha serta dia tidak dapat menghindari keinginnya
untuk menemui Icha begitu kuat bahkan dia baru saja mengenal kembali rasa
cemburu, karena melihat Icha bersama Erry.
Icha menceritakan
kejadian itu pada Rini, namun Rini lebih membela Erry dan mengatakan bahwa Erry
bukanlah laki-laki pendendam. Belakangan ini, Erry sudah tidak mengejar Icha
karena dia sudah mempunyai pacar. Sering kali Erry memanas-manasi Icha, namun
Icha tidak merasa cemburu. Ketika mau pulang, Icha bertemu dengan Erry dan Erry
meminta maaf pada Icha. Saat itu juga Erry mengatakan pada Icha bahwa dia
pernah melihat Hazri di club bersama
wanita yang tidak benar. Icha merasa bingung antara percaya dengan Erry atau
tidak. Dalam hatinya, bisa saja Erry memfitnah Hazri karena merasa benci pada
Hazri, tapi dia menjadi penasaran dan
igin membuktikannya sendiri. Sesampainya dirumah, Rini juga memperkuat apa yang
dikatakan oleh Erry sehingga Icha memutuskan untuk pergi ke club. Baru kali ini dia pergi ketempat
seperti itu karena dia merasa penasaran dan ingin mengetahui kebenarannya.
Terpintas dalam pikirannya merasa curiga kalau Erry dan Rini akan menjebakknya,
namun perasaan penasarannya lebih kuat daripada itu. Icha sangat merasa bising
melihat kondisi seperti itu, hal ini karena dia tidak terbiasa ke club. Ketika Icha ketoilet, Icha bertubrukan
dengan orang yang dia cari. Dia melihatnya bersama perempuan lain, serta dia
merasa tidak dikenali dan wajahnya sangat tenang. Icha langsung meninggalkannya
dan berlari tanpa memperdulikan berapa mata yang memandangnya. Dia sangat
kecewa, kesal, tidak percaya, dia berusaha menahan air mata yang kembali hendak
keluar. Icha meninggalkan club tersebut
dengan naik taksi. Setelah didalam taksi, dia baru ngasi kabar pada Rini, bahwa
dia pulang duluan. Ayah Hazri bertanya kepada Hazri kenapa pulang larut malam,
Hazri hanya mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk dengan pekerjaanya. Hazri tau
kalau Ayahnya menginginkan dirinya ada disisi Ayahnya, setidaknya satu jam
dalam sehari untuk mendengarkan Hazri bercerita, membacakan surat kabar dan
menemani nonton televisi. Hazri menyuruh Ayahnya untuk sering mendengarkan
musik dan menyanyi karena itu dapat menjadi salah satu terapi untuk pen derita
stroke. Ketika sedang mengambil CD musik, tiba-tiba pintu kamar Ayahnya diketuk
oleh pembantunya, Hazri keluar sambil menutup pintu karena pembantunya
mengatakan ada hal yang gawat. Pembantunya berbisik ditelinga Hazri, tiba-tiba
Hazri berkata “melihat dimana” dengan suara yang gemetar. Pembantunya menjawab
dia tidak melihat langsung, tapi ada temannya yang mengatakan. Tiba-tiba
terdengar ada suara pecahan gelas dari kamar Ayahnya, dan ada darah yang
menetes dari tangan Ayahnya. Kejadian itu membuat Hazri lupa dengan
pembicaraannya tadi, dia segera mengurus Ayahnya dan menelepon dokter.
Kepalanya terasa berdenyut-denyut, dadanya sesak dengan kabar yang dibawa oleh
pembantunya.
Beberapa kali Hazri
menelepon, namun Icha tidak pernah mengangkatnya dan setiap Hazri mengirimi
pesan, dia selalu mengatakan tidak ada dirumah. Semenjak malam itu Icha lebih
sering jalan-jalan karena enggan bertemu dengan Hazri serta dia enggan mempertanyakan
kebenarannya. Rini dan Erry sudah tidak pernah menyebut nama Hazri lagi, karena
Icha sudah mengatakan bahwa dia sudah tidak peduli pada Hazri. Erry tersenyum
puas mendengar pernyataan Icha, namun Icha tidak memperdulikannya, yang
terpenting bagi Icha adalah Erry sudah tidak mendekati dan merayu Icha. Ketika
ada pesan masuk, dia merasa males untuk mengambil ponselnya, namun ketika
dilihat pesan itu dari temannya di biro perjalanan. Ternyata dia telah memesan
tiket untuk pulang dan penerbangannya tinggal seminggu lagi. Icha sudah kangen
sekali pada Mama, Papa dan kakaknya. Icha ingat bahwa bibi Salma juga akan
berlibur ke Singapura, tapi dia tidak mengatakan bahwa dia akan mengajak
Camelia atau tidak. Untuk jaga-jaga, Icha memesan tiket lagi karena kebetulan
masih ada 3 tiket yang tersisa. Icha memutuskan untuk meminta persetujuan pada
Hazri, Aida dan bibi Salma untuk mengajak Camelia ke rumahnya di Tanjungpinang.
Dengan terpaksa dia mengirim pesan kepada Hazri namun lama sekali dia tidak
mendapat balasan. Pesan yang dikirim kepada bibi Salma mendapat balasan
terlebih dahulu, bibi Salma mengatakan bahwa Aida ingin bertemu dengan Icha
karena ada sesuatu yang penting. Sebenarnya bibi Salma tidak masalah kalau Icha
membawa Camelia ikut dengan dirinya. Akhir-akhir itu Icha menjadi
ketergantungan dengan ponsel karena pesannya belum dibalas oleh Hazri, selebih
lagi dia harus menemui Aida. Semakin Icha berusaha melupakan Hazri, justru
wajahnya semakin kuat terbayang. Hari-harinya selalu dibayangin oleh pikirannya
tentang Hazri. Icha sudah membulatkan tekadnya untuk menemui Aida kepenjara, ketika
sudah bertemu dengan Aida, dia melihat Aida lebih kurus dan pucat. Setelah
basa-basi menanyakan kabar, Aida bercerita bahwa sebenarnya Aida tidak
menginginkan Camelia, dan Hazri bukan Ayah kandung Camelia. Icha sangat
terkejut mendengar bahwa pada saat itu Aida diperkosa sehingga dia hamil dan
ketika itu pula Hazri mengajaknya untuk menikahinya. Tanpa berpikir panjang
lagi Aida menerima permintaan Hazri karena dia tidak ingin juga menggugurkan
kandungannya. Aida berterima kasih sekali kepada Icha karena Icha sangat
telaten merawat Camelia. Hazri merasa bingung karena panggilannya selalu tidak
dijawab oleh Icha dan sekarang dia meminta izin untuk membawa Camelia. Hazri
merasa ada sesuatu yang berbeda, dia juga merasa tidak melakukan hal buruk
ketika pertemuannya terakhir dengan Icha. Hazri merasa sangat penasaran pada
Icha, dia jutga merasa kangen padanya.
Walaupun tidak dengan
persetujuan Hazri, akhirnya Icha mengajak Camelia ikut bersamanya. Pada saat
mau berangkat, tiba-tiba Hazri muncul dihadapannya, Hazri mengajak Icha bicara,
mengapa tidak pernah menganggkat telepon dan tidak membalas pesannya. Ketika
ditanya Icha juga sama menjawab bahwa Hazri juga tidak membalas pesannya.
Karena rasa kesalnya, Icha mengatakan semua yang dilihatnya di club dan baru kali ini Icha berkata
kasar pada Hazri. Tanpa sadar, air matanya terus menetes dan dia langsung
meninggalkan Hazri, namun Hazri berusaha mencegahnya dengan mengatakan bahwa
akan memberitahu Icha tentang di club itu
serta Hazri juga mengatakan bahwa Icha sangat berarti bagi Hazri. Icha tidak
menghiraukan itu, perlahan roda taksinya bergerak meninggalkan Hazri. Sampai
dirumahnya, kakak Icha yaitu Ady mengejeknya kalau selama ini Icha tidak pulang
kerumah karena sudah kawin kontrak. Akhirnya Icha memperkenalkan Camelia kepada
Mama, Papa dan kakaknya. Kedatangan Icha sangat disambut dengan hangat oleh
keluarganya, dia tidak menyangka kedatangannya akan disambut sedemikian meriah
oleh keluarganya, bahkan ketiga tantenya juga datang. Icha juga senang melihat
Camelia yang sudah semakin tidak canggung dengan keluarganya dan dia juga
bertemu lagi dengan teman kecilnya yaitu Azizi. Icha sangat merindukan susasana
seperti itu, suasana yang telah lebih setahun menghilang dari kehidupannya.
Setelah mendapat kesempatan, akhirnya Icha menceritakan siapa sebenarnya
Camelia itu. Mendengar ceritanya, Mama dan Papanya merasa terkejut karena
sebelumnya bibi Salma tidak pernah bercerita kepada siapapun. Entah kenapa
Mamanya tiba menyanyakan Hazri orangnya seperti apa, lama sekali Icha terdiam dan
tidak menjawab pertanyaan Mamanya. Mamanya merasa kagub pada Hazri karena masih
mau menengok Camelia, padahal bukan anak kandungnya. Icha hanya menjawab tidak
tahu dan mungkin Hazri merasa kasihan pada Camelia. Setelah itu Icha langsung
istirahat karena sebenarnya dia sudah merasa capek. Dalam hatinya Hazri tidak
terima, mengapa ada pertemuan jika semuanya harus berakhir tak terduga. Bahkan
Hazri tidak mempunyai kesempatan untuk mengatakan kebenarannya pada Icha. Dia
bingung dengan apa saja yang diketahui oleh Icha, baru beberapa jam kepergian
Icha sudah membuat Hazri rindu padanya. Dia sangat rindu pada Icha, dia juga
sudah membuka kunci hatinya, namun dia takut kelak harus bertepuk sebelah
tangan. Masa lalunya selalu membayang-bayangi dirinya, membuat Hazri selalu
gelisah.
Keesokan paginya,
ketika Icha sedang sarapan dengan kakaknya, tiba-tiba Azizi datang kerumahnya.
Setelah basa-basi dengan Icha, Azizi berniat mengajak Icha jalan-jalan
kesekolah tempatnya mengajar. Saat menanyakan pada Camelia dan Camelia bersedia
ingin ikut, akhirnya mereka bergegas untuk berangkat kesekolah Azizi. Icha
tampak heran ketika sampai disekolah tempat Azizi mengajar, ruang kelas
tersebut tidak layak dikatakan seperti sekolah, terlihat ada beberapa atap yang
bocor serta lantainya hanya berlapis semen dan temboknya dari spanduk yang
sambung menyambung. Mereka belajar tanpa memakai kursi dan meja, semuannya
duduk dibawah dengan memakai alas tikar pandan. Mereka semua adalah anak-anak
yatim piatu serta semua guru disana tidak mendapat gaji, mereka hanya
mendapatkan uang transprortasi dan makan. Dalam hati Icha merasa kagum pada
Azizi karena masih peduli dengan anak yatim dan bekerja tanpa digaji.
Sesampainya dirumah, tanpa sadar ternyata Camelia merekam semua pembicaraannya
dengan Azizi. Dia menyamakan dirinya dengan anak yatim piatu tersebut, ketika
itu Icha kembali merasa iba terhadap Camelia dan berusaha meyakinkannya bahwa
dia masih mempunyai orang tua dan keluarga yang sangat menyayanginya. Icha
mengalihkan pembicaraan dengan akan mengajak Camelia ke pantai, akhirnya
camellia dapat melupakan apa yang sedang dibicarakan tadi. Terdengar suara
pintu yang diketuk, ketika Icha melihat ternyata dia mendapat kiriman dari
Hazri. Icha belum merasa tertarik untuk segera membuka amplop tersebut, dia
langsung meletakkannya diatas lemari. Dia segera mempersiapkan apa saja yang
akan dibawanya kepantai esok harinya serta mengabari Mama, Papa dan kakaknya
untuk ikut juga karena mereka sedang libur.
Pagi-pagi Mamanya sudah
menggedor pintu Icha untuk jalan-jalan ke pantai. Icha langsung membangunkan
Camelia dan dia menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa. Ketika mau berangkat,
entah darimana tiba-tiba Azizi sudah berada disamping Icha. Kakak Icha mengajak
Azizi untuk ikut kepantai, namun pada saat itu Azizi masih ragu-ragu dan sampai
akhirnya dia bersedia ikut karena Papa Icha mengajaknya untuk mancing. Mereka
kepantai ramai-ramai karena tante-tantenya juga ikut bergabung bersamanya.
Dipantai Icha hanya bengong saja dan dia memilih untuk berjalan-jalan saja,
sedangkan yang lainnya asik dengan kegiatannya masing-masing. Pada saat
berjalan sendirian, tiba-tiba Azizi menghampiri Icha, mereka berdua
bercerita-cerita mengingat masa lalunya. Ketika momen yang tepat, Azizi
mengungkapkan perasaannya kepada Icha bahwa dia sudah mulai memendam perasaan
pada Icha. Melihat kondisi seperti itu, Icha bingung mau berkata apa, dia hanya
menganggap Azizi sebagai sahabat, dia tidak ingin nantinya karena hal ini
membuat persahabatan mereka bubar. Azizi tetap mempertahankan persahabatannya,
dia tidak ingin memaksakan cintanya serta ikhlas menerima apapun jawaban dari
Icha.
Setelah seharian
bermain dipantai, Icha merasa sangat lelah dan dia melihat-lihat koleksi
novelnya. Pada saat menarik buku, dia melihat paket yang dikirim oleh Hazri.
Paket itu berisi CD dan secarik kertas, dalam kertas tersebut dikatakan bahwa
dokumentasi tersebut sudah lama dipersiapkan, tapi belum menemukan waktu yang tepat
untuk memberikan pada Icha. Icha langsung mengambil laptop dan memutar CD tersebut,
dalam rekaman itu terlihat dua orang balita laki-laki didalam boks. Mereka
terus mengalami perkembangan sehingga mereka sudah tampak dewasa. Hazri
menceritakan kisahnya, bahwa dia sebenarnya dia kembar genetik, kembarannya
bernama Hasfi. Semenjak Mamanya meninggal, Hasfi menjadi pecandu narkoba.
Bahkan karena sudah berjanji pada Mamanya akan menjaga Hasfi, sampai akhirnya
dia mau mengakui yang bukan menjadi perbuatannya. Demi Hasfi dia mau menikahi
wanita yang bahkan tidak pernah dia sentuh, membohongi semua orang dan menutup
rapat-rapat siapa sesungguhnya Hasfi. Hazri juga berjanji kepada Icha akan
mengungkapkan semuanya kepada Camelia, namun sekarang ini dia harus merawat
Hasfi terlebih dahulu karena Hasfi sedang mengalami sakit. Setelah itu, sampai
fajar menjelang dia belum bisa tidur, air matanya terus mengalir, hingga
akhirnya dia tertidur juga dan bermimpi.
Ketika Icha terbangun,
Azizi sudah berada dirumahnya, dia datang untuk berpamitan pada Icha karena dia
akan pergi ke Bandung. Sebelum pergi dia menanyakan lagi tentang perkataannya
kemarin dipantai. Dia mengulang lagi apa yang dikatakannya, bahwa dia mencintai
Icha lebih dari persahabatan, namun dia tetap tidak mau memaksa Icha untuk
menumbuhkan rasa yang sama. Hanya cinta yang tulus, mampu mengikhlaskan
segalanya. Setelah kepergian Azizi, Icha memutuskan untuk menulis pesan kepada
Hazri kalau dia sudah menonton CD yang dikirimnya, dan dia meminta maaf karena
sudah menuduhnya yang bukan-bukan. Saat itu Hazri merasa sangat sedih, kacau
karena dia harus melihat Ayah dan saudaranya berbaring lemah ditempat tidur.
Ayahnya mengalami stroke sedangkan Hasfi mengalami koma. Dia terpaksa harus
menitipkan ayahnya disalah satu keluarganya karena dia mesti menemani Hasfi
dirumah sakit. Selama ini Hazri sudah memaafkan Hasfi, meskipun dari dulu Hasfi
sangat membenci Hazri, dan Hazri juga memutuskan untuk berbicara pada Hasfi
yang sebenarnya.
Keesokan harinya Icha
dan Camelia kembali ke Jakarta, Hazri menjemput mereka dibandara. Sebelum
menghantarkan mereka pulang, Hazri mangajak Icha untuk menjenguk Hasfi ke rumah
sakit dan mengatakan kondisi Hasfi tambah parah. Icha sedikit merasa senang
ketika Hazri berkata bahwa Hasfi ingin menemui Camelia dan dia juga sudah
menceritakan semuanya pada Hasfi. Sesampainya dirumah sakit, Hazri berbisik
pada Hasfi bahwa Camelia sudah datang, Hasfi hanya dapat memandang wajah cantik
Camelia karena dia sudah tidak bisa bicara, namun dia masih bisa melihat dan
mendengar. Camelia sedikit merasa takut dan bingung serta dia memandang secara
bolak-balik Hazri dan Hasfi. Ketika itu tangan Hasfi berusaha menyatukan tangan
Hazri, Icha dan Camelia. Icha mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Hasfi,
dia ingin dirinya dan Hazri bersatu dan bisa menjaga Camelia. Entah kapan Hasfi
pergi meninggalkan mereka, tiba-tiba Icha mendengar bisikan dari Hazri bahwa
Hasfi sudah pergi. Keheningan tersebut menjadi pilu yang meraja dan hanya isak
tangis yang bergema. Icha tidak pernah menyangka akan melihat kondisi seperti
ini, bahkan dia belum mengenal Hasfi, dia hanya sempat bertemu di club itu saja. Hasfi dimakamkan persis
disamping makam mendiang ibunya. Setelah semuanya selesai, Hazri mengantarkan
Icha dan Camelia pulang. Sesampainya dirumah Icha, Icha meminta maaf kepada
Hazri karena selama ini dia sudah sering marah-marah dan menyalahkan Hazri.
Hazri juga mengtakan bahwa kehadiran Icha belakangan ini dalam hidupnya mampu
menguatkan semangatnya dan membuat Hazri bertambah kuat menghadapi berbagai
persoalan. Hazri langsung berpamitan untuk pulang dan dia berkata akan segera
kembali setelah urusan tentang Hasfi selesai.
Icha terbangun oleh
suara Camelia yang sedang mengigau, dia memanggil mama dan papanya. Ketika
tangannya tak sengaja menyentuh tangan Camelia, dia merasa kaget karena badan Camelia
sangat panas. Icha panik dan segera mengambil air dan handuk untuk mengompres
Camelia, dan setelah memeriksanya ternyata panas Camelia mencapai 38 lebih.
Karena persediaan obatnya habis, terpaksa Icha mengabari Hazri bahwa Camelia
sakit, setelah sekian menit menunggu Hazri, mereka membawa Camelia kerumah
sakit. Karena panasnya yang tinggi, dokter menyarankan Camelia untuk dirawat
inap, segera Hazri mengurus administrasinya. Setelah Camelia mendapat kamar
inap, dan saat berbincang-bincang dengan Icha, akhirnya Hazri menyatakan
perasaannya bahwa dia ingin Icha menemaninya sekarang dan seterusnya. Hazri
juga tidak memaksa, dia ikhlas menerima apapun jawaban dari Icha, Icha hanya
terdiam saja namun tidak dapat dipungkiri bahwa sejak lama juga dia sudah
mempunyai perasaan kepada Hazri. Ketika Hazri terbangun, dia sudah tidak
melihat Camelia dan Icha, dia menelepon Icha namun tidak dapat dihubungi.
Setelah menanyakan kepada perawat, dikatakan Icha dan Camelia sudah pergi dan
mungkin ke apotek atau kekantin. Setelah mencarinya keapotek dan mereka tidak
ditemukan, Hazri langsung mencarinya di kantin. Disana tampak Icha sedang
menyuapi Camelia bubur. Hati Hazri sangat senang melihat Icha menyuapi Camelia
bubur dengan hati-hati kemulut Camelia penuh dengan kasih sayang. Camelia
menyadari kehadiran Hazri dan dia memanggilnya. Hazri berpamitan untuk pulang
karena dia yakin masih ada orang yang mau melayat serta Ayahnya pasti akan
menanyakannya. Ketika Hazri berkata begitu, Icha meminta untuk ikut karena
ingin ketemu dengan Ayah Hazri. Dalam hati Hazri merasa senang karena dia yakin
ada makna lain dibalik itu.
Setahun kemudian,
setelah pertimbangan yang matang, akhirnya Icha menerima lamaran Hazri. Mereka
segera melangsungkan pernikahannya, Icha segera menghakhiri cerita masalalunya.
Vonis lima tahun penjara atas Aida dan begitu besar tanggung jawab Hazri
terhadap Camelia selama ini akhirnya meluluhkan hati bibi Salma untuk
mempercayakan Hazri menjaga Camelia. Icha dan Hazri sangat menyayangi Camelia,
bahkan terkadang Hazri merasa cemburu karena Icha lebih mementingkan Camelia
daripada dirinya. Bagi Icha, Camelia adalah cerita utama dari takdir-Nya untuk
menyatukannya dengan Hazri.
2. Analisis
Struktur dan Isi ( Tinjauan Intrinsik )
Ø Analisis
Struktur:
Struktur merupakan
bentuk atau kerangka, tinjauan karya sastra yang dibangun dari dalam karya
sastra itu sendiri. Struktur terdiri dari:
1. Alur
atau plot yaitu sambung – sinambungannya cerita yang mempunyai hubungan sebab
akibat yang membangun sebuah cerita rekaan. Dalam sebuah cerita bisa
menggunakan alur ketat dan alur longgar. Alur ketat yaitu alur yang tidak bisa
disisipi oleh cerita lain, contohnya: novel, roman dan cerpen. Sedangkan alur
longgar yaitu alur yang bisa disisipi oleh cerita lain, contohnya: Cerita Tantri
(Bali). Dalam alur atau plot ini dapat dibagi lagi menjadi:
Ø Situasi
adalah menggambarkan keadaan atau suasana sekitar
Ø Situasi
mulai berkembang adalah ada kontak atau pengenalan tokoh dan wajar-wajar saja.
Ø Situasi
mulai memuncak adalah sudah terjadinya konflik atau pertentangan
Ø Klimaks
adalah puncak dari suatu peristiwa atau akhir dari konflik.
Ø Penyelesaian adalah merupakan bagian akhir alur cerita. Dalam tahap ini biasanya menceritakan
akibat
dari peristiwa yang terjadi atau endingnya
(bahagia/sedih)
Dalam novel yang
berjudul Hati Memilih, yang dikarang oleh Riawani
Elyta menggunakan alur ketat karena pada novel ini tidak ada disisipi oleh
cerita lain. Alur pada novel ini adalah
sebagai berikut:
Ø Situasi:
Pemaparan awal kisah
dalam novel yang menggambarkan bagaimana kondisi rumah tangga Paman Fuad yang
berantakan, serta keinginan Icha untuk hidup mandiri dan pindah dari apartemen
Paman Fuad.
Ø Situasi
mulai berkembang:
Ditandai dengan adanya
kemunculan tokoh yang lain satu persatu, mulai dari Camelia, Hazri, Ery, Rini
dan tokoh pembantu lainnya, serta dimulainya interaksi kepada tokoh utama yaitu
Icha.
Ø Situasi
mulai memuncak:
Situasi ini ditandai
dengan mulainya Ery dan Rini mengungkap pertemuannya dengan yang disangka Hazri
di sebuah club kepada Icha.
Ø Klimaks:
Ditandai ketika Icha
membuktikan rasa penasaaran atas pengungkapan Ery dan rini tentang Hazri ke club. Disana Icha bertemu dengan orang
yang dicarinya sedang bersama perempuan lain dan tidak mengenali Icha. Icha
merasa kecewa dan menjadi emosional hingga menutup diri dari Hazri dan pulang
ke rumah orang tuanya dengan mengajak Camelia. Disisi lain, Hazri masih bingung
dan bertanya-tanya apa kesalahannya terhadap Icha. Pada situasi ini pun
dingkapkan kebenaran status Camelia yang bukanlah anak kandung Hazri oleh Aida
kepada Icha.
Ø Penyelesaian:
Dirumah kedua orang
tuanya, kepulangan Icha sangat disambut baik dan Camelia pun diterima
ditengah-tengah keluarga Icha. Sementara Hazri ingin mengungkapkan kebenaran
kepada Icha hingga akhirnya Hazri mengirimi Icha sebuah paket yang berisikan CD
dan secarik kertas yang dapat mengungkapkan semua kebenaran. Pada tahap ini
diceritakan Icha merasa menyesal dan kembali ke Jakarta bersama Camelia untuk
menemui Hazri serta melihat segala rahasia yang tidak ia ketahui tentang Hazri.
Setahun kemudian, akhirnya Icha dan Hazri pun melangsungkan pernikahan dan
merawat camellia dengan penuh kasih sayang.
2. Penokohan
adalah penciptaan atau pencitraan tokoh dalam sebuah cerita, bagaimana
pengarang mengembangkan watak dan karakter dari masing-masing tokohnya. Ada dua
cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan atau menggambarkan tokoh, yaitu:
secara analitik dan dramatik. Secara analitik yakni pengarang menggambarkan tokoh-tokoh tersebut
langsung apa adanya, misal: umurnya berapa, kurus atau gemuk, cantik, tampan
dan sebagainya. Jika secara dramatik yakni
pengarang menggambarkan tokoh-tokoh tersebut dengan menggunakan
pengandaian-pengandaian, misal: alisnya seperti daun intaran. Berdasarkan
peranan dalam ceritanya tokoh dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
Ø Tokoh
utama yaitu tokoh yang berperan utama dalam cerita
Ø Tokoh
pembantu yaitu tokoh yang menyelesaikan atau membuat masalah
Ø Tokoh
sampingan (figuran) yaitu tokoh ini bisa dihilangkan apabila cerita disingkat,
misal: tetangga, penjual bakso, tukang kebun dan sebagainya.
Dalam novel yang berjudul hati memilih
ini menggunakan penggambaran tokoh secara analitik yaitu langsung menggambarkan
tokoh itu apa adanya. Hal ini dapat dilihat pada bagian awal perkenalan tokoh
yang memaparkan bagaimana sifat dari tokoh tersebut, serta sebuah kalimat yang
menyatakan bahwa Icha adalah perempuan yang tergolong kurus.
Ø Tokoh
utama dalam novel ini adalah
· Icha
· Hazri
· Camelia
Ø Tokoh
pembantu:
· Aida
· Hasfi
· Bibi
Salma
· Erry
· Rini
· Azizi
Ø Tokoh
sampingan:
· Anita
· Pak
Yusuf
· Keluarga
Icha: Ady (kakaknya), mama dan papanya.
· Ayah
Hazri
· Paman
Fuad
· Pembantu
3. Pusat
Pengisahan/sudut pandang pengarang adalah pengarang berperan sebagai orang keberapa
dalam cerita tersebut, hubungan yang terdapat antara pengarang dengan alam
fiktif ceritanya, ataupun antara pengarang dengan alam pikiran atau perasaan
pembaca. Beberapa jenis pusat pengisahan/sudut pandang yaitu:
Ø Sudut
pandang orang pertama: “aku” yaitu pengarang menggunakan sudut pandang tokoh
dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan
mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
Ø Sudut
pandang orang ketiga: “dia” yaitu pengarang menggunakan sudut pandang tokoh
bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlibat didalam cerita,
pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga
Ø Sudut
pandang campuran yaitu pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama
sekali berdiri diluar cerita, Ia serba melihat, serba mendengar dan serba tahu.
Ia melihat sampai kedalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin
yang paling dalam dari tokoh.
Dalam novel ini, pusat pengisahan atau sudut pandang cerita, pengarang
sebagai pelaku utama atau orang pertama, disini pengarang
menyebutkan dirinya sebagai “aku” sehingga cerita seakan-akan merupakan kisah
atau pengalaman diri pengarang.
4. Setting
merupakan penggambaran suasana, tempat, suasana dan situasi terjadinya
peristiwa dalam sebuah cerita. Latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok,
yaitu: tempat, waktu dan suasana.
· Tempat
: menyusun pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya
sastra.
· Waktu
: waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya sastra
· Suasana:
gambaran sebuah keadaan yang tengah dihadapi oleh tokoh-tokoh dalam cerita.
Setting pada novel ini adalah
sebagai berikut:
Ø Apartemen
paman Fuad dengan suasana rumah tangga yang kacau dan sering diwarnai dengan
pertengkaran.
Ø Rumah
sewaan Icha dengan suasana yang tenang karena dia hanya tinggal seorang diri,
namun lingkungamn sekitarnya padat dan ramai penghuni.
Ø Halaman
belakang sekolah Camelia, suasana sepi karena semua siswa sudah pulang dan
hanya Camelia seorang diri duduk termenung.
Ø Jimbaran
Resto Ancol pada waktu malam hari, dengan suasana romantis dengan perdebatan
kecil antara Icha dan Hazri.
Ø Tepi
pantai, malam hari sekitar pukul 10.00 dengan suasana tenang dan ada
perbincangan tentang satu sama lain antara Icha dan Hazri
Ø Taman,
Susana taman memiliki pemandangan yang indah dan sejuk
Ø Arthamelia,
hari sudah petang, suasana nyaman namun terjadi sedikit perdebatan saat Erry
mencerca Icha dengan pertanyaan yang membuat Icha tidak nyaman.
Ø Club pada
malam hari, suasana bising, hiruk pikuk dengan banyak pengunjung
Ø Rumah
Hazri, malam hari dengan suasana sepi karena hanya ada ayah Hazri dan seorang
pembantu.
Ø Rumah
Icha di Tanjungpinang, suasana ramai karena keluarganya berkumpul
Ø Sekolah
Azizi, pada pagi hari, Icha ikut untuk menemani Azizi yang sedang mengajar anak
panti asuhan
Ø Pantai,
pada pagi hari, suasana sangat sejuk, serta semuanya sangat menikmati pemandangan
pantai.
Ø Rumah
Sakit, bertemu dengan Hasfi dan kepergian Hasfi
Ø Rumah
Hazri, proses pemakaman Hasfi, susana duka dan penuh dengan tangis.
5. Gaya
bahasa
Gaya bahasa adalah
alat utama pengarang untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara
estetika. Pengolahan bahasa harus didukung oleh diksi
(pemilihan kata) yang tepat. Macam-macam gaya bahasa adalah:
a. personifikasi: gaya bahasa ini
mendeskripsikan benda-benda mati dengan cara memberikan sifat -sifat seperti
manusia.
b. simile (perumpamaan): gaya bahasa ini
mendeskripsikan sesuatu dengan pengibaratan.
c. hiperbola: gaya bahasa ini mendeskripsikan
sesuatu dengan cara berlebihan dengan maksud memberikan efek berlebihan.
Dalam novel ini tidak mempergunakan gaya
bahasa yang berlebihan, dari setiap kata-katanya kita dapat meraskan apa yang
sedang ia ceritakan atau alami. Dalam novel ini tidak menggunakan bahasa yang
formal, melainkan menggunakan bahasa sehari-hari.
Ø Analisis
Isi:
1. Tema
Tema pada novel “Hati
Memilih” adalah tentang percintaan.
2. Amanat
Adapun amanat dalam
novel ini adalah sebuah perenungan yang diberikan penulis bagi pembaca adalah
untuk tidak mudah putus asa dalam hidup, dimanapun kita berada, semoga selalu
bermanfaat bagi diri kita, keluarga, lingkungan masyarakat. Kita tidak boleh
begitu saja percaya sama perkataan orang lain dan menuduh orang lain berbuat
salah, meskipun sudah ada bukti nyata, namun akan lebih baik kita memberikan
kesempatan kepada orang tersebut untuk menjelaskan lagi, karena kemungkinan dia
tidak bersalah itu selalu ada. Dalam novel ini juga diungkapkan bagaimana makna
cinta, cinta tidak bisa dipaksa dan kita harus bisa ikhlas apabila orang yang
kita cintai ternyata tidak mencintai kita.
3. Garapan
Tari
Ø Bagian
yang menarik
Berawal dari Rini dan
Erry yang mengatakan bahwa mereka sering melihat Hazri di club dan sering bersama wanita yang tidak benar. Mereka saling
memperkuat apa yang mereka katakana sehingga membuat Icha menjadi bingung
antara percaya atau tidak kepada Erry dan Rini. Perasaan penasarannya terus
menggebu-gebu dan akhirnya dia memutuskan untuk ke club mencari tahu kebenaran dari apa yang dikatakan olrh Erry dan
Rini. Baru kali ini Icha pergi ketempat seperti itu, terpintas didalam benaknya
dia takut apabila Erry dan Rini akan menjebakknya, namun perasaan penasarannya
lebih kuat daripada itu. Ketika sudah sampai, Icha merasa canggung sekali dan
pada saat dia ke kamar mandi, tanpa sengaja dia bertubrukan dengan orang yang
dia cari. Icha melihatnya bersama perempuan lain, serta Icha merasa seperti
tidak dikenali dan wajahnya sangat tenang. Dia sangat kecewa, kesal, tidak
percaya, dia berusaha menahan air mata yang kembali hendak keluar. Saat itu
pula dia langsung meninggalkan club itu,
dan Icha tidak mau lagi menerima telepon dan pesan dari Hazri. Semenjak
kejadian itu dia merasa enggan untuk melihat ponsel, karena masih kecewa pada
Hazri. Ketika liburan dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Tanjungpinang,
dia sudah merasa rindu sekali dengan keluarganya. Sebelum berangkat dia sempat
bertemu dengan Hazri namun dia tidak menghiraukannya. Setelah sampai di
Tanjungpinang, Icha mendapat kiriman dari Hazri yaitu sebuah surat dan CD.
Awalnya Icha merasa enggan menonton CD tersebut, namun saat dia ingin membaca
novel tiba-tiba tak sengaja tangannya menyentuk paket tersebut. Icha sangat
kaget melihat apa yang sudah dia tonton, dia baru sadar ternyata dia sudah
salah sangka kepada Hazri. Akhirnya Icha menghubingi Hazri dan dia meminta maaf
padanya.
Ø Bentuk
Garapan
Bentuk karya baru ini adalah sebuah tari
kontemporer yang ditarikan oleh 2 orang penari, yaitu 1 orang penari laki-laki
dan 1 orang penari perempuan.
Ø Tema
Tema yang diangkat pada
garapan tari kontemporer ini adalah menggunakan tema percintaan. Tema ini
disesuaikan dengan isi cerita pada novel yang berjudul Hati Memilih yaitu
mengulas tentang makna cinta bahwa cinta itu tidak dapat dipaksakan dan harus
ikhlas dalam menerima apapun yang terjadi.
Ø Judul
Garapan tari ini berjudul “Sebuah
Rahasia”
Ø Sinopsis
Tari
Kontemporer ini merupakan tari garapan baru yang terinspirasi dari novel sebuah
cerita tentang rasa. Dimana dalam tari garapan baru ini mengisahkan seorang gadis
yang sedang dilema cinta. Antara percaya dan tidak, hanya itu yang ada didalam
pikirannya. Tidak pernah terbayang dalam pikirannya, dia akan melihat sendiri
laki-laki pujaanya sedang bersama perempuan lain. Benarkah apa yang sedang dia
lihat, sedang bermimpikah dia, perasaan bimbang menghantui pikirannya. Berbekal
rasa kecewa dan amarahnya, gadis itu menutup diri dan komunikasi dari pria
pujaan hatinya. Pria yg ingin mengungkapkan kebenaran sulit untuk menemui si
gadis. Akhirnya si pria mengirimi si gadis dengan sebuah paket yang dapat
mengungkapkan kebenarannya.
Ø Pembabakan
Dalam tari kontemporer ini, gerak yang
dituangkan yaitu menggabungkan gerak-gerak tradisi dengan gerak modern. Adapun
struktur pertunjukannya dibagi menjadi 4 babak yaitu:
Babak I :
mengungkapkan perasaan seorang gadis yang sedang
jatuh cinta. Dia begitu bahagia melihat serta bercanda tawa dengan pujaan
hatinya.
Babak II :
menggambarkan rasa ragu dalam hati gadis tersebut
setelah mendengar kabar bahwa pujaan hatinya sering bersama perempuan lain.
Rasa penasarannya sangat besar dan memutuskan untuk mencari tahu kebenarannya.
Malang nasibnya ternyata dia sendiri melihat pujaan hatinya sedang bersama
perempuan lain. Dia kecewa, sedih dan mulai saat itu dia menghindar dari sang laki-laki.
Babak III:
menggambarkan kepergian si gadis dan pertemuannya
dengan pujaan hatinya. Tanpa pikir panjang lagi dia meluapkan rasa amarah,
kecewanya dan mengatakan apa yang dia lihat malam itu. Si pria hanya bisa
terdiam saja, dia tahu itu bukan saat yang cocok untuk menceritakan apa yang
sebenarnya terjadi. Gadis tersebut tidak bisa lagi dihubungi, si pria akhirnya
mengirimkan sebuah paket yang dimana akan dapat mengunggkapkan kebenarannya.
Dalam penuangan kedalam garapan tari, pada babak ini akan menggunakan sebuah
slide yang berisi foto anak kembar dari kecil hingga dewasa sebagai
penggambaran Hazri dan Hasfi.
Babak IV:
Menggambarkan kesedihan dan penyesalan gadis
tersebut setelah melihat dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dia
benar-benar tidak mengetahui bahwa pujaan hatinya adalah kembar genetik. Akhirnya dia memohon maaf atas
semua kesalahannya.
Ø Pesan
yang ingin disampaikan
Pesan yang ingin disampaikan pada
garapan tarian ini adalah mengingatkan kita sebagai makhluk sosial akan
pentingya komunikasi dalam berinteraksi dengan sesama. Kita tidak boleh terlalu
mudah percaya begitu saja akan fakta yang kita lihat tanpa menelusuri kebenaran
dari fakta yang kita lihat tersebut.
Subhanallah. .ulasannya puanjuang dan komplit banget.
BalasHapusSubhanallah... keren banget nih ulasan.. salut dah buat yang bikin :-)
BalasHapus